Jumat, 31 Juli 2009

UP : AKHIRNYA, SETELAH SEKIAN LAMA...

Film ini saya tonton tanpa saya rencanakan sama sekali. Kemarin siang, rencananya saya akan 'mencegat' seorang produser film untuk dirampok... Eh, salah, maksud saya, untuk saya perlihatkan proposal dan sinopsis film yang sudah saya siapkan. Apa mau dikata, saya gagal bertemu hingga kemungkinan besar, impian saya menulis skenario film bioskop untuk sementara tertunda :(

Maka, untuk menghibur diri, saya pergi ke salah satu bioskop favorit saya di Blok M. Di sana sempat bingung memilih : HARRY POTTER, UP, atau PUBLIC ENEMIES? Tapi setelah berpikir cukup lama, saya mantap memilih UP. Pertimbangannya sederhana. Berdasarkan pengalaman, film-film buatan Disney atau Pixar bukanlah film yang 'laris' ditayangkan di TV. Berbeda dengan film-film Harry Potter mau pun drama aksi seperti Public Enemies, kita cukup bersabar dua tahun, tanpa perlu membeli DVD original-nya, kita sudah bisa menonton di TV!

Setelah menonton film UP, saya bersyukur bahwa saya tidak salah pilih. Malah, saya bisa belajar banyak mengenai penulisan skenario dari film yang seru dan menghibur ini.

UP mengisahkan seorang kakek bernama Carl Fredericksen yang kesepian ditinggal mati istrinya, Ellie. Sebelumnya, selama bertahun-tahun, Carl dan Ellie sudah merencanakan tinggal di sebuah tempat impian bernama (kalau tidak salah) Tanah Surga yang berada di Amerika Selatan. Namun sampai Ellie meninggal, impian mereka tak pernah kesampaian.

Carl baru tergerak 'terbang' ke Paradise Falls setelah didera masalah bertubi-tubi : rumah terancam digusur, dituduh menyerang orang dan akan dikirim ke panti jompo. Dengan jutaan balon gas yang diikatkan ke rumahnya, Carl pun terbang bersama Russel, seorang pramuka cilik yang tak sengaja terbawa.


Tiba di Paradise Falls, Carl malah bertemu seekor burung raksasa yang selama ini dicari-cari oleh Charles Muntz. Charles Muntz ini adalah seorang petualang idola Carl dan Ellie semasa kecil. Charles bersumpah tidak akan kembali ke dunia peradaban sebelum menemukan burung tersebut. Sebab, Charles pernah dituduh berbohong saat membawa fosil burung tersebut ke kota. Oleh sebab itu, demi memulihkan nama baiknya, Charles bersumpah akan membawa burung tersebut hidup-hidup agar semua orang kembali percaya padanya.

Gara-gara burung tersebut, Carl terpaksa bersiteru dengan Charles, idolanya sendiri. Sebab, Charles rupanya tak segan-segan mengorbankan siapa saja, termasuk anak sekecil Russel, untuk mendapatkan apa yang ia inginkan, yakni burung raksasa tersebut.

Selain penuh dengan petualangan yang ajaib dan seru, hal lain yang membuat saya terkagum-kagum pada film ini adalah bagaimana film berdurasi cukup singkat (hanya 85 menitan!) ini dibuka. Dalam sepuluh menit pertama, kita diberi informasi mengenai Charles Muntz, kehidupan Carl dari masa kecil hingga tua dan impian-impian Carl bersama Ellie. Dengan ini, kita jadi paham karakter Carl dan mengerti mengapa Charles bisa begitu 'jahat'. Pokoknya, skenarionya ditulis dengan sangat bagus, sampai-sampai saya jadi iri berat :D

Tapi tidak apa-apa, yang penting kita bisa memetik pelajaran dari film animasi keren setelah Finding Nemo ini. Mudah-mudahan, saya bisa menulis skenario sekeren UP atau Finding Nemo. Amiiin...

Gambar :
http://www.hai-online.com/Hai/Review/Movie/Up

1 komentar:

Hizkia Adi Putra mengatakan...

salam kenal bos...
sudah siap bertarung di dunia penulisan script neh kayanya.... :) klo sukses sharing-sharing okeh...