Selasa, 21 Desember 2010

8 PERATURAN 'WAJIB' TOKOH JAHAT YANG KEREN


Setelah absen menengok blog ini berbulan-bulan, saya tiba-tiba teringat pada blog item yang satu ini.

Iya deh, saya akan menambahkan satu tulisan lagi. Karena sudah janji mau bicara soal karakter jahat dalam film, maka, saya akan menulis tentang 8 hal yang harus ada dalam diri tokoh jahat (antagonis) agar tampak keren di mata saya yang banyak maunya ini. Ok, inilah dia, kedelapan hal wajib itu!

DOYAN CURHAT!
Dr. Heinz Doofenshmirtz dari serial Phineas and Ferb adalah salah satu tokoh antagonis favorit saya. Sebab, ilmuwan jahat musuh bebuyutan Agent P ini punya kebiasaan yang sama dengan saya : doyan curhat! Tapi, kalau dilihat-lihat, memang kebanyakan tokoh jahat dalam film punya kebiasaan ini, termasuk yang jahatnya gak ketulungan seperti The Joker sekalipun (tahu 'kan, adegan yang mana saja?). Kebiasaan melakukan curhat colongan ini juga membantu penonton untuk mengenal karakter tokoh jahat yang bersangkutan. Makanya saya suka!

MENGALAMI PERGULATAN BATIN
Tokoh jahat harus seperti Megamind, yang bimbang apakah harus menjadi orang baik atau menjadi jahat selamanya. Jika pada akhirnya ia memilih tetap menjadi orang jahat, setidaknya kita jadi merasa cukup dekat dengan kemanusiaan si penjahat tersebut. Intinya, dalam diri seorang tokoh jahat pun, pastilah ada sedikit kebaikan yang sayangnya, pada akhirnya kalah oleh kejahatannya.

PENAMPILANNYA KEREN
Hehehe, saya lebih tertarik melihat tokoh jahat yang seksi atau penjahat macho daripada antagonis yang tampangnya lebih jelek daripada saya. Kalau bisa, para tokoh jahat dalam sebuah film harus memiliki penampilan yang lebih keren daripada jagoan. Tidak ada masalah, bukan? Bukankah kita tetap tidak akan berpihak pada tokoh jahat sekalipun tampangnya luar biasa keren?

MOTIFNYA JELAS DAN KUAT
Seseorang tidak akan terlahir jahat dengan begitu saja, kecuali jika ada sesuatu yang mengubahnya menjadi jahat. Misalnya Charles Muntz dalam Up yang jadi terobsesi pada burung misterius (Kevin) di Amerika Selatan setelah dipermalukan di depan umum. Setelah itu, dia mau berbuat apa saja, termasuk menjahati orang lain agar dapat menangkap Kevin demi mengembalikan kehormatannya. Nah, itu dia penjahat sebenarnya!

LEBIH KUAT, LEBIH BAIK
Biasanya, jagoan harus mempersiapkan diri untuk menghadapi tokoh jahat yang sangat kuat. Contohnya sangat banyak. Dengan tokoh jahat yang lebih kuat, lebih pintar dan lebih hebat, kita akan semakin larut dalam film, berharap sang jagoan menemukan cara untuk mengalahkan si penjahat.

MEMILIKI SESEORANG YANG SANGAT DICINTAI
Biasanya, seorang penjahat sekalipun memiliki seseorang atau lebih untuk dicintai, termasuk cinta The Joker pada mantan istrinya. Di sinilah kemanusiaan seorang tokoh antagonis diperlihatkan. Kalau seorang penjahat membenci semua orang, tidak akan menarik lagi karena tidak manusiawi dan hampir mustahil terjadi.

MASA LALUNYA KURANG CERAH
Mirip dengan syarat seorang jagoan keren versi saya, menurut saya, seorang tokoh jahat sebaiknya juga dirancang agar memiliki masa lalu yang suram dan bisa memicunya untuk berbuat jahat. Ada juga sih, tokoh jahat yang berbuat jahat hanya karena ingin membuktikan bahwa ia bisa berbuat jahat. Tapi bagi saya agak aneh (dan gila) karena berbuat sesuatu tanpa alasan yang kuat dan tujuan yang jelas.

TUJUANNYA JELAS
Tujuan seorang tokoh jahat yang umum adalah kekuasaan, kekuatan, kekayaan, ketenaran dan cinta (hmmm). Seorang penjahat yang bermimpi menguasai dunia, bagi saya, tampak lebih keren daripada seseorang yang membantai banyak orang tanpa pilih-pilih hanya untuk menunjukkan kemampuannya dalam berbuat jahat dan keji.

Eh, sudah ada 8 peraturan, ya? Kalau begitu, sudah selesai, dong. Kalau kurang setuju, silakan. Namanya juga demokrasi, terserah pada diri masing-masing dalam menjabarkan bagaimana sebaiknya karakter tokoh jahat tersebut. Kalau punya pendapat lain, kenapa gak dibagi saja?

Ok, bye!

Tidak ada komentar: